Senin, 19 Desember 2016

ANALISIS BUKU KTIRIK ATAS AKAL BUDI PRAKTIS IMMANUEL KANT

22.04 Posted by TyasSiti Nur Asiyah No comments
Judul Buku      : KRITIK ATAS AKAL BUDI PRAKTIS
Penulis             : IMMANUEL KANT
Penerjemah      : NURHADI, M.A
Penerbit           :PUSTAKA PELAJAR
Tahun terbit     : 2005
Dalam buku Immanuel Kant “Kritik Atas Akal Budi Praktis”. Critique ini Kant membahas diantaranya mengenai akal budi dimana akal budi ini menuntun pembentukan pengetahuan secara sistematis dengan mengatur pencarian kita atas kondisi-kondisi absolut dari semua kondisi kontingen, yang akan mendukung seluruh bangunan pengetahuan. Kant juga mengatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini termasuk manusia berperilaku menurut hukum-hukum tertentu. Tetapi hanya makhluk rasionallah yang dapat berperilaku sesuai dengan konsepsi hukum-hukum. Selain akal budi, Kant pun membahas mengenai moral. Dimana moral adalah kata hati, suara hati, perasaan, suatu prinsip yang a priori absolut. Moral ini merupakan suatu realitas yang amat mengherankan karena tak dapat dielakkan menentukan benar atau salah. Moral ini berkaitan pula dengan kata hati dimana dalam kata hati, kata hati itu memerintah. Perintah itu merupakan perintah untuk berbuat sesuai dengan keinginan universal yaitu suatu hukum kewajaran.
Dalil akal murni ini berasal dari prinsip moralitas yang bukan merupakan suatu dalil melainkan perlu dipahami bahwa akal budi ini secara langsung menentukan kehendak. Kehendak ini muncul berdasarkan fakta bahwa akal budi ini sangat ditentukan, sebaai kehendak murni mengharuskan adanya syarat niscaya bagi kepatuhan terhadap prinsip-prinsipnya. Maka dari itu dikarenakan sejalan dengan prinsip moralitas maka kemudian terdapat kesaaman untuk adanya suatu syarat hukum tertentu. Sehingga dalil ini bukan merupakan dogma teoritis melainkan  pengandaian dari aturan praktis yang diperlukan, jadi kendati tidak memperluas pengetahuan spekulatif, mereka memberikan realitas obyektif kepada ide tentang akal budi praktis secara umum (dengan sarana relasi mereka dengan arena praktis) dan mereka membenarkannya dengan berpengangan kepada konsep itu walaupun kemungkinannya tidak akan dengan berani diakui.
Antara akal budi dan moral ini kemudian memunculkan suatu hukum tertentu bagi akal budi dan hukum kewajaran bagi moral dimana keduanya memiliki suatu kesamaan yakni adanya suatu keharusan berperilaku sesuai dengan hukum yang bersifat secara universal dalam kehidupan manusia. Sehingga dengan demikian tindakan manusia bukan lagi didasarkan atas menghasilkan tindakan yang baik tau menguntungkan bagi si pelaku akan tetapi tindakan dilakukan karena merupakan kepatuhan kepada perintah kalbu hukum moral yang baku yang dalam melakukan tindakan tersebut merupakan kemauan yang baik, kemauan bertindak mengikuti hukum tadi tanpa memperhitungkan untung atau rugi bagi diri kita atau bagi orang lain. sehingga moralitas ini kemudian bukanlah doktrin tentang bagaimana kita mencapai kebahagiaan, tetapi bagaimana kita dapat membuat diri kita layak berbahagia.
Yang kemudian terdapat hubungan antara akal teoritis (logis) dengan moral, yakni akal teoritis (logis) tidak dapat dijadikan dasar agama, maka kitab suci harus dipahami sesuai dengan nilainya bagi moral, tetapi kitab suci tidak dapat dijadikan penilaian moral. Gereja dan dogma ada gunanya hanya bila dimajukan pertumbuhan moral masyarakat. karena tesis utama Kant yaitu tuhan itu tidak dapat dibutikan adanya dengan akal teoritis. Maka disinilah kemudian Kant menjawab melalui karya kritik akal budi praktis bahwa moral mampu membantu menjawab persoalan tersebut. Karena menurut Kant ide-ide tentang adanya Tuhan, Kebebasan, dan keabadian hanya mungkin bagi akal budi spekulatif, tidak aktual. Namun Kant mengatakan bahwa ide-ide tersebut diperlukan bagi moralitas.
Dengan demikian menurut Kant akal dan moral (dalam hal ini hati) sama-sama diperlukan dan perlu adanya suatu kesinambungan antara keduanya atau dengan kata lain akal dan hati sama-sama menang, tidak ada yang diunggulkan antara akal ataupun moral. Karena menurut kant kehidupan memerlukan kebenaran. Dan kebeneran tidak dapat seluruhnya diperoleh dengan indera dan akal. Indera dan akal terbatas kemampuannya. Ada kebenaran yang diperlukan, dan hanya mungkin diperoleh dengan hati atau iman. Sampai sekarang masih banyak orang yang beranggapan bahwa semua kebenaran dapat diperoleh dengan indera dan akal, dengan metode sains dan filsafat. Dalam hal inilah pentingnya kant menjelaskan bahwa sains terbatas. Bila sains memasuki daerah noumena, sains akan sesat dalam antinomy. Filsafat pun terbatas, bila filsafat memasuki daerah noumena, ia akan sesat dalam paralogisme. Dan daerah noumena ini hanya mungkin dimasuki oleh akal praktis.


Buku Immanuel Kant yang berjudul “Kritik Atas Akal Budi Praktis” yang dterbitkan oleh Pustaka Pelajar ini merupakan buku terjemahaan dari buku asli karya Immanuel Kant yakni Critique Of Practical Reason dimana dalam buku berbahasa Indonesia ini diterjemahkan oleh Nurhadi, M.A.. buku ini membahas mengenai seputaran metafisika moral, kritik dan akal budi praktis ini bagi pemula pembelajar filsafat akan mengalami kesulitan dalam memahami makna ataupun esensi dari pemikiran Kant jika tidak di baca dengan seksama, karena dalam terjemahannya ini menggunakan kata-kata intelektual yang tidak semuanya mampu dijabarkan dengan mudah sehingga bagi para pemula mengalami kesulitan tersendiri untuk memahami pemikiran Kant. Padahal salah satu sumber buku seorang filsuf yang mengikuti pemikiran kant mengatakan bahwa seseorang belum dapat dikatakan dewasa jika belum memahami filsafat Immanuel kant. Dikarenakan kant dalam setiap karyanya mengupas mengenai permasalahan moral yang menjadi sorotannya maupun beberapa topik metafisika pun tak luput dari pembahasan kant ini. sehingga kelebihan dari buku ini adalah pembahasan yang disajikan oleh penulis sangatlah beragam, dimulai dari bagaimana prinsip-prinsip akal budi praktis itu sendiri hingga ke metodologinya pun dibahas oleh penulis secara lengkap sehingga buku ini cocok untuk dipelajari guna memahami bagaimana filsafat moral dan kaitannya antara akal budi dengan hati secara praktisnya yang kemudian dapat digunakan dalam memahami realita yang terjadi ditengah masyarakat.  

0 komentar:

Posting Komentar