Sabtu, 19 November 2016

PENGERTIAN DAN PERNAN FILSAFAT

18.42 Posted by TyasSiti Nur Asiyah No comments
PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat perhatiannya dan memusatkan kegiatannya pada dua fungsi tugas normative ilmiah, yaitu:
a.       Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsepsi tentang sifat hakekat manusia, serta konsepsi hakekat dan segi-segi pendidikan serta isi moral pendidikannya.
b.      Kegiatan merumuskan system atau teori pendidikan (science of education) yang meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, methodology pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat Negara.
Dalam keputakaan ilmu pendidikan, terutama sejarah pendidikan ditetapkan bahwa filsafat pendidikan dianggap sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri., lair sebagai disiplin ilmu pada tahun 1908, pada saat itu dengan judul “philosophy of education” atau filsafat pendidikan dan kita terima sampai saat ini. 
Asumsi dasar lahirnya filsafat pendidikan. Dua asumsi dasar dari lahirnya cabang ilmu, atau disiplin ilmu yang berdiri sendiri yaitu filsafaat pendidikan, adalah pertama bahwa asumsi ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan normative, yang berarti bahwa ilmu pendidikan merupakan disiplin ilmu yang merumuskan kaidah-kaidah norma, atau nilai yang akan dijadikan ukuran tingkah laku yang seharusnya dilaksanakan manusia, yaitu makhluk ynag bernama manusia yang hidup didalam masyarakat manusia.
Sesuai dengan asumsi diatas, maka ilmu pendidikan berkaitan dengan ilmu-ilmu pengetahuan normative, seperti agama, filsafat dan kebudayaan serta ilmu sosiologi, sebagai desiplin ilmu yang merupakan sumber norma dan nilai hidup dan pendidikan. Dengan demikian way of life sosial masyarakat, kaidah fundamental Negara dan tradisi kebudayaan bangsa dapat dimasukan kedalam kategori pengertian diatas. 
Asumsi dasar kedua dari lahirnya filsafat pendidikan adalah bahwa ilmu pendidikan merupakan ilmu pengetahuan praktis, artinya bahwa tugas budaya dari pada pendidikan sebagai aspek kebudayaan adalah menyalurkan dan melestarikan nilai-nilai dari aspek-aspek kebudaiaan dari generasi yang satu kegenerasi saelanjutnya untuk dikembangkan kearah tujuan ynag lebih baik dan sempurna. Asumsi yang kedua ini juga berarti bahwa tugas pendidik adalah menanamkan nilai norma ukuran tingkah laku kepada anak didik, yang mungkin bersumber pada dasar-dasar agama, filsafat atau tradisi kebudaiaan tertentu sampai kaidah pundamental Negara.  
   PERANAN FILSAFAT  PENDIDIkAN
Beberapa nilai manfaat yang mungkin dapat diperoleh dengan mempelajari filsafat pendidikan bagi setiap pendidik atau guru seperti :
1.      Memberikan kesempatan kepada setiap pendidik untuk membiasakan diri mengadakan perenungan mendalam, atau berteori, betapapun kurang atau belum sempurnanya teori tersebut.
2.      Akan memberikan pengertian yang mendalam akan problema esensial dan dasar-dasar pertimbangan mana yang harus kita gunakan dalam menyelesaikan problem pendidikan.
3.      Membiasakan para pendidik dan guru agar mengutamakan berfikir kritis dan reflektif dalam menyelesaikan problema-problema kehidupan dan penghidupan manusia dan terutama problema yang mendasar dalam pendidikan.
4.      Memberikan kesempatan pada pendidik dan guru untuk selalu berusaha meninjau kembali pandangan dasar-dasar filsafat pendidikan yang selama ini diyakini kebenarannya.
5.      Bahwa berdasar atas kenyataan keragaman aliran-aliran filsafta pendidikan dalam pengertian betapa banyaknya pandangan-pandangan tentang dasar-dasr dan tujuan pendidikan, maka dituntut pada mereka para pendidik dan guru untuk meninjau segala perbedaan tersebut secara kritis, reflektif, bebas dan terbuka.
a.      Peranan Filsafat bagi Ilmu dan Terknologi
            Hasil ilmu pendidikan adalah konsep-konsep ilmiah tentang aspek-aspek dan dimensi-dimensi pendidikan sebagai salah satu gejala kehidupan manusia. Konsep-konsep tersebut sangat berguna untuk menungkatkan pemahaman kita tentang berbagai aspek dan dimensi pendidikan. 
            Konsep-konsep ilmiah pendidikan memperluas khazanah pengetahuan tentang tingkah laku manusia sebagai individu atau pribadi, sebagai makhluk sosial, dan sebagai makhluk susila. Hal inimengandung arti bahwa konsep-konsep ilmiah yang dihasilkan oleh ilmu pendidikan memberikan sumbangan yang tidak kecil terhadap perkembangan ilmu-ilmu (behavioral sciences)dan ilmu-ilmu sosial.
            Secara teoritis, rentang tingkup dan wawasan ilmu-ilmu tingkah laku dan ilmu-ilmu sosial diperluas dan diperkaya oleh konsep-konsep ilmiah pendidikan. Masuknya pendidikan sebagai objek penyelidikan ilmu-ilmu tingkah laku dan ilmu-ilmu sosial menyebabkan perubahan-perubahan yang berarti dalam penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan dalam cabang-cabang ilmu yang menjadi komponen-komponen ilmu-ilmu tingkah laku dan ilmu-ilmu sosial.
b.      Kegunaan bagi filsafat
Konsep-konsep ilmiah yang dihasilkan oleh ilmu pendidikan scara potensial dapat mengundang berkembangnya kritik pendidikan, baik yang datang dari kalangan para pengamat pendidikan pada umumnya, maupun yang datang dari kalangan para professional pendidikan yang termasuk didalamnya para ilmuwan pendidikan, para filosof pendidikan serta para pengelola dan pengembang pendidikan. Maraknya kritik pendidikan memnberikan kondisi yang menunjang pada beekembangnya Filsafat ilmu pendidikan. Konsep-konsep ilmiah yang dihasilkannya, secara potensial merupakan objek materialdari filsafat ilmu pendidikan. Bila filsafat ilmu pendidikan dapat berkembang dengan subur dan sehat, maka akan mendorong berkembangnya kajian-kajian yang intensif dan ekstensif terhadap konsep-konsep ilmiah pendidikan, secara potensial mendorong berkembangnya riset-riset ilmiah yang tertuju pada pengujian-pengujian kebenaran dan kepalsuan konsep-konsep ilmiah pendidikan.
Menurut Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany manfaat mempelajari filsafat pendidikan sebagai berikut : 
1.      Filsafat dapat menolong para perancang pendidik dan orang-orang yang melaksanakannya dalam suatu Negara untuk membentuk pemikiran sehat terhadap proses pendidikan. Disamping itu dapat menolong terhadap tujuan dan fungsi serta meningkatkan mutu penyelesaian masalah pendidikan dan peningkatan tindakan dan keputusan termasuk rancangan-rancangan pendidikan mereka. Selain itu ia juga berguna untuk memperbaiki peningkatan pelaksanaan pendidikan serta kaidah dan cara mereka mengajar dan mencakup penilaian, bimbingan dan penyuluhan.
2.      Filsafat pendidikan dapat menjadi asas yang terbaik untuk penilaian pendidikan dalam arti yang menyeluruh. Penilaian pendidikan itu dianggap persoalan yang perlu bagi setiap pengajaran yang baik. Dalam pengertian yang terbaru, penilaian pendidikan meliputi segala usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah, institusi-institusi pendidikan secara umum untuk mendidik angkatan baru dan warga Negara dan segala yang berkaitan dengan itu.
3.      Sedangkan filsafat pendidikan islam akan menolong dalam memberikan pendalaman pikiran bagi factor-faktor spiritual, kebudayaan,sosial, ekonomi, dan politik di Negara kita.[10]

c.       Kegunaan bagi praktek pendidikan
Pemahaman tenaga kependidikan cara komperhensif dan sisitematis turut serta dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam melakukan tugas-tugas profesionalnya. Hal ini terjadi karena konsep-konsep ilmiah pendidikan menerangkan prinsip-prinsip bagaiman orang melakukan pendidikan.
Konsep-konsep yang dihasilkan oleh pendidikan secara langsung atau tidak langsung dapat berguna bagi upaya peningkatan kelamcaran dan keberhasilan praktek pendidikan, baik dalam bentuk kegiatan pendidikan maupun pengelolaan pendidikan. Hasil penelitian arora kamla menyatakan bahwa karakterinsik pribadi yang sangat berpengaruh terhadap efektifitas guru mengajar adalah : 
1.      Kepercayaan diri
2.      Rasa wajib dan tanggung jawab
3.      Suara yang merdu dank has
4.      Kesehatan yang baik
Hasil penelitian yang lain menurut arora kamla bahwa karakterinsik professional yang sangat mempengaruhi efektifitas guru mengajar adalah dengan kemampuan-kemampuan :
1.      Menerangkan dengan jelas topic-topik yang menjadi bahan ajar
2.      Menyajikan dengan jelas tentang mata pelajaran
3.      Merorganisasikan secara sistematis tentang mata pelajaran
4.      Berekpresi
5.      Membangkitkan dorongan dan minat siswa untuk belajar
6.      Menyusun rencana dan persiapan mengajar

d.      Kegunaan bagi seni pendidikan
Disamping memberi kemungkinan berkembangnya teknologi, menerapkan konsep-konsep ilmiah tentang pendidikan dalam praktek, dapat pula memberi peluang pada berkembangnya seni pendidikan. Sebuah kegiatan pendidikan dikatan sebuah seni pendidikan apabila kegiatan tersebut tidak saja mencapai hasil yang diharapkan, tetapi proses pelaksanaannya dapat memberi keasikan dan kesenangan baik bagi peserta didik maupun pendidiknya.
 Dalam kegiatan pendidikan sebagai seni, berlangsungnya suatu proses hubungan sosial melibatkan emosi yang cukup mendalam dan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini mengandung arti bahwa penerapan konsep-konsep ilmiah pendidikan dalam praktek pendidikan perlu memperhitungkan terpenuhinya kebutuhan emosional berupa rasa puas, rasa senang atau rasa sejenisnya. Dengan demikian bentuk penerapan atau pengemasan konsep-konsep ilmiah pendidikan tidak saja harus tepat dalam mengtasi masalah yang dihadapi praktek pendidikan, tetapi harus pula memberikan kesenangan, kegembiraan dan kenikmatan dalam penggunaannya.


Daftar Pustaka :
1. Mudyaharjo,Redja. Filsafat Ilmu Pendidikan. 2001. Bandung. Remaja Rosdakarya
2. Saifullah, Alli. Filsafat  dan Pendidikan. 1977. Surabaya: Usaha Nasional
3. Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan islam. 2001. Jakarta. Logos Wacana Ilmu

0 komentar:

Posting Komentar