Senin, 21 November 2016

FILSAFAT SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

14.41 Posted by TyasSiti Nur Asiyah , 1 comment
Hidup diartikan keadaan suatu benda yang karena kekuatan Zat yang Maha Kuasa benda itu dapat bernafas (yaitu fungsi paru-paru dan peredaran darah bagi manusia dan binatang, atau insang bagi sebagian ikan, atau kulit dan daun bagi sebagian tumbuh-tumbuhan). Jadi, kata hidup bukan lawannya mati karena mati adalah lawannya lahir. Dengan demikian lahir adalah awal kehidupan sedangkan mati adalah akhir kehidupan.[6]
            Setiap  manusia  mempunyai  pandangan  hidup.  Pandangan  hidup  itu bersifat  kodrati. Karena  itu ia menentukan masa  depan  seseorang. Untuk  itu perlu  dijelaskan  pula apa  arti pandangan hidup.  Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan.  Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah  menurut  waktu  dan tempat  hidupnya.
Dengan  demikian  pandangan  hidup  itu bukanlah  timbul  seketika  atau  dalam  waktu yang  singkat saja, melainkan  melalui  proses  waktu yang lama dan  terus menerus,  sebingga basil  pemikiran  itu dapat  diuji kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia  menerima  hasil pemikiran  itu sebagai pegangan,  pedoman,  arahan,  atau petunjuk yang disebut  pandangan  hidup. 
            Pandangan   hidup  banyak  sekali  macamnya   dan  ragamnya,   akan  tetapi  pandangan hidup  dapat  diklasifikasikan   berdasarkan asalnya  yaitu terdiri dari  3 macam  :
a.       Pandangan hidup yang berasal dari agama  yaitu  pandangan  hidup yang mutlak kebenarannya
b.      Pandangan  hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang  terdapat  pada  negara  tersebut.
c.       Pandangan  hidup  hasil  renungan  yaitu pandangan  hidup yang  relatif kebenarannya.
            Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu  organisasi,  maka  pandangan  hidup  itu disebut  ideologi.  Jika  organisasi  itu organisasi politik,  ideologinya  disebut  ideologi  politik.  Jika organisasi  itu negara,  ideologinya  disebut ideologi  negara. Pandangan   hidup  pada  dasarnya  mempunyai   unsur-unsur  yaitu  cita-cita,  kebajikan, usaha,  keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan  yang tidak terpisahkan.  Cita – cita  ialah apa yang diinginkan  yang mungkin  dapat  dicapai  dengan usaha  atau perjuangan.  Tujuan  yang  hendak  dicapai  ialah kebajikan,  yaitu  segala  hal  yang baik yang membuat  manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan  adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.  Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan  jasmani,  dan kepercayaan  kepada  Tuhan.

Dengan demikian filsafat sebagai filsafat hidup kemudian diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia (sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk Tuhan) hal ini berarti bahwa filsafat mendasarkan pada penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan raga). Manusia secara total (menyeluruh) dan sentral di dalamnya memuat sekaligus sebagai sumber penjelmaan bermacam-macam filsafat sebagai berikut:
a.       Manusia dengan unsur raganya dapat melahirkan filsafat biologi.
b.      Manusia dengan unsur rasanyaq dapat melahirkan filsafat keindahan(estetika).
c.       Manusiaa dengan unsur monodualismenya (kesatuan jiwa dan raganya) dapat melahirkan filsafat antropologi.
d.      Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk Tuhan dapat melahirkan filsafat ketuhanan.
e.       Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial dapat melahirkan filsafat sosial.
f.       Manusia sebagai makhluk yang berakal dapat melahirkan filsafat berpikir (logika).
g.      Manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk dapat melahirkan filsafat tingkah laku (etika).
h.      Manusia dengan unsur jiwanya dapat melahirkan filsafat psikologi.
i.        Manusia dengan segala aspek kehidupannya dapat melahirkan filsafat nilai (aksiologi).
j.        Manusia dengan dan sebagai warga negara ini dapat melahirkan filsafat negara.
k.      Manusia dengan unsur kepercayaannya terhadap supernatural dapat melahirkan filsafat agama.
Filsafat sebagai pandangan hidup (weltsanschaung) merupakan suatu pandangan hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya. Pandangan hidupnya itu akan tercermin dalam sikap hidup dan cara hidup. Sikap dan cara hidup tersebut akan muncul apabila manusia mampu memikirkan dirinya sendiri secara total.

Daftar Pustaka :
Inu Kencana Syafiie, Filsafat Kehidupan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

1 komentar:

  1. Senang baca narasinya sunggu luarbiasa..thanks sudah berbagi

    BalasHapus