Minggu, 20 November 2016

IDEALISME SEBAGAI FILSAFAT PENDIDIKAN

00.24 Posted by TyasSiti Nur Asiyah No comments
 Idealisme menekankan akal (mind)sebagai hal yang lebih dahulu (primer)daripada materi. Idelisme mengatakan bahwa realitas terdiri dari ide-ide,pikiran,mind, jiwa,dan bukan benda material atau kekuatan. Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh,bukan materi bukan fisik.Hakikat manusia adalah jiwanya, rohaninya atau sering disebut dengan maind yang merupakan suatu wujud yang mampu menyadari dunianya, bahkan pendorong dan penggerak tingkah laku manusia. Dengan kata lain maind ini adalah faktor utama yang menggerakkan semua aktivitas manusia. Realitas mungkin bersifat personal dan impersonal.

Pengetahuan dalam Idealisme, idealisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan itu tidak lain daripada kejadian dalam jiwa manusia, sedangkan kenyataan yang diketahui manusia itu terletak di luarnya. Jadi pada intinya pengetahuan tidak diperoleh dari pengalaman indera melainkan dari konsepsi dalam prinsip-prinsip sebagai hasil aktivitas jiwa.

Nilai menurut pandangan idealisme, nilai itu absolut. Apa yang dikatakan baik, buruk, cantik, tidak cantik, benar, salah secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Oleh karena itu diperlukan banyak lembaga pendidikan untuk melahirkan pemimpin yang baik.

Pendidikan, Dalam hubungannya dengan pendidikan idealisme memberikan sumbangan yang besar terhadap teori perkembangan pendidikan, khususnya filsafat pendidikan. Filsafat idealisme diturunkan dari filsafat metafisik yang menekankan pertumbuhan rohani. Oleh karena itu, pendidikan harus mengajarkan hubungan antara anak dengan bagian alam spiritual. Pendidikan merupakan pertumbuhan ke  arah tujuan pribadi manusia yang ideal. Pendidikan yang idealisme mewujudkan sedapat mungkin watak yang terbaik. Sehingga implikasi filsafat idealisme dalam Pendidikan yakni memiliki perspektif dimana Idealisme sangat focus tentang keberadaan sekolah. Menurut filsafat idealisme pendidikan harus tetap eksis sebagai lembaga untuk pemasyarakatan manusia dalam memenuhi kebutuhan spiritual dan tidak sekedar kebutuhan alam semesta. Berbicara tentang implikasi filsafat idealisme dalam pendidikan, menurut Uyoh Saduloh dalam buku pengantar filsafat pendidikan, mengemukakan implikasinya sebagai berikut.

1.      Pendidik dan Peserta Didik,
Para pendidik yang idealis lebih menyukai bentuk kurikulum subject-metter, yang menghubungkan ide-ide dengan konsep dan sebaliknya, konsep dengan ide-ide. Pendidik dalam sistem pengajaran yang menganut aliran idealisme berfungsi sebagai :
-Pendidik adalah personifikasi dari kenyataan si anak didik
-Pendidik harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan daripada siswa
-Pendidik harus menjadi pribadi terbaik, sehingga disegani oleh peserta didik.
-Pendidik harus menjadi pribadi komunikatif dan teladan para siswanya
-Pendidik harus bersikap demokratis dan mengembangkan demokrasi

Secara umum pendidikan idealisme merumuskan tujuan pendidikan sebagai pencapaian manusia yang berkepribadian mulia dan memiliki taraf kehidupan rohani yang lebih tinggi dan ideal. Sedangkan kurikulum yang digunakan dalam aliran pendidikan yaang beraliran idealisme lebih memfokuskan pada isi yang objektif. Pengalaman harus lebih banyak dari pada pengajaran yang text book, agar pengetahuan dan pengalamannya senantiasa aktual. Beberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu adalah berpangkal pada landasan idill dan organisasi yang kuat. Sehingga Metode yang digunakan oleh alliran idealisme adalah metode dialetik. metode mengajarr dalam pendidikan henndaknya mendorong siswa untuk memperluas cakrawala mendorong berfikir reflektif, keterampilan berfikir logis, pengetahuan masalah moral dan sosial, meningkatkan minat terhadap isi mata pelajaran, dan mendorong siswa untuk menerima nilai-nilai peradaban manusia. adapun implikasi filsafat idealisme dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
  1.  Tujuan, untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial.
  2. Kurikulum, pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan dan pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan.
  3. Metode, diutamakan metode dialektika (saling mengaitkan ilmu yang satu dengan yang lain)tetapi metode lain yang efektif dapat dimanfaatkan.
  4. Peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan dasarnya.
  5. Pendidik bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama dengan alam.

 Daftar Pustaka :
Uyoh Saduloh,2006 Pengantar filsafat pendidikan: Alfabeta Publishing:Bandung


0 komentar:

Posting Komentar