Selasa, 15 November 2016

ANALISIS FILSAFAT TERHADAP VISI MISI UNTIRTA

19.11 Posted by TyasSiti Nur Asiyah No comments
Pada era modern seperti sekarang ini setiap individu dihadapkan kepada setiap persoalan yang muncul dalam kehidupannya sehari-hari dari berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan bidang yang lainnya yang terkait dengan kehidupan manusia. Perkembangan zaman menuntut harus dimilikinya kemampuan untuk berpikir kritis terhadap segala hal yang terjadi agar individu tidak menjadi seorang yang mengikuti arus zaman hanya sebagai pengikut setia suatu hal tetapi sebagai individu yang cerdas memilih untuk menjadi seorang yang lebih baik dengan memanfaatkan segala hal yang ada di era sekarang ini. Pendidikan menjadi jawaban bagi setiap individu untuk membekali diri agar mampu menghadapi tuntutan zaman yang ada seperti sekarang. Dengan pendidikan, pengetahuan dapat diperoleh pun juga berpikir logis, kritis mampu dibangun ditengah proses pembelajaran yang dirangsang dengan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang mengharuskan memberi sebuah solusi penyelesaian masalah (problem solving) sehingga pola pikir siswa menjadi terbuka, terbangun, dan mampu berpikir kritis dan logis ketika dihadapkan kepada persoalan yang konkret dan bukan hanya mengawang saja.  Perlu diketahui bahwa esensi pendidikan itu sendiri adalah suatu proses pemuasan rasa penasaran terhadap suatu hal. Terlepas dari bidang akademik maupun non akademik, ketika memiliki rasa penasaran terhadap suatu hal misalnya budaya ataupun karya seni yang kemudian menimbulkan rasa penasaran dan membangkitkan kemauan untuk mencari tahu mengenai hal tersebut yang kemudian mempelajarinya secara lebih jauh dan mendalam dan hal tersebut merupakan proses pembelajaran juga dan mampu menghasilkan pengetahuan yang juga mampu menjadi bekal menghadapi masa depan.
Dalam mengatur strategi agar mampu menghadapi era sekarang dan mampu bertahan di tengah arena globalisasi dan modernisasi maka diperlukan bekal yang mencukupi sebagai modal menyelesaikan dan menaklukan masalah yang ada. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya pendidikan merupakan salah satu jawaban untuk memberi bekal bagi setiap individu. Namun dalam pendidikan itu sendiri sudah seharusnya kita sebagai individu atau generasi muda yang diharuskan mengenyam pendidikan mencoba untuk menilik bagaimana pendidikan itu baik dari segi hasil pendidikan itu sendiri, bagaimana harapan terhadap pendidikan dan apa yang harus dilakukan oleh individu melalui pendidikan secara kritis, agar kita tidak menjadi seorang yang dicetak oleh sistem pendidikan guna menjadi hal yang diinginkan oleh kelompok tertentu melalui kebijakan yang diterapkan maupun kurikulum yang dijalankan.
Kritis terhadap pendidikan dapat pula kita lakukan melalui panduan berpikir kritis yang dikemukakan oleh Immanuel kant mengenai empat pokok pikiran filsafat yang utama yaitu :(1) Apa yang dapat saya harapkan? (What may I hope ? ) ; (2) Apa yang dapat saya ketahui? (what can I know? ) ; (3) Apa yang seyogyanya saya lakukan? (what should I do?) ; (4) Apa atau Siapakah manusia itu? (What is man?). Empat pertanyaan tadi merupakan pertanyaan kritis yang mampu kita gunakan untuk mendapatkan sebuah jawaban mengenai bagaimana pendidikan tersebut. Pendidikan yang ada di Indonesia beragam adanya tak termasuk dari segi kualitas. Banyak lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai visi misi yang mampu dijadikan acuan dalam memilih pendidikan yang kemudian menjadi suatu bekal di masa depan. Mengupas visi misi merupakan hal yang mampu dilakukan oleh setiap orang  yang hendak mengetahui bagaimana keadaan ataupun kualitas, harapan dan tujuan dari suatu lembaga pendidikan itu sendiri. Di Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan mulai dari perguruan tinggi, institut, atau sekolah tinggi yang mampu menjadi tempat sebagai proses belajar. Di Banten sendiri memiliki satu universitas negeri yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang mana sudah selayaknya dibanggakan karena merupakan satu-satunya universitas negeri yang ada di Banten yang mampu menjadi sebuah wadah pembelajaran dan proses tumbuh kembang mengasah pola pikir individu melalui pembekalan akademik maupun non akademik sebagaimana dapat ditinjau dari visi dan misi UNTIRTA itu sendiri.
UNITRTA memiliki visi yaitu terwujudnya univeritas terbaik yang memiliki kemandirian, kreativitas, inovasi, unggul dan kompetitif dalam bidang pendidikan, penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka pengabdian kepada masyarakat. Dengan misi (1) meningkatkan kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan, (2) meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian masyarakat yang inovatif berbasis kebutuhan nyata. (3) meningkatkan daya dukung tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university governance). Jika dikaji dengan menggunakan empat pertanyaan pokok Immanuel Kant maka apa yang saya harapkan sudahlah jelas bahwa mengharapkan UNTIRTA mampu menjadi universitas yang memiliki kualitas dari kemandiriannya yang dalam kemandiriannya ini dapat diwujudkan dengan mandiri dalam hal menjadi universitas yang mampu menjadi universitas yang dapat berdiri dengan kemampuan untirta itu sendiri tanpa adanya interfensi dari pihak-pihak tertentu dan mandiri dalam mencukupkan segala kebutuhan yang dibutuhkan bila dalam segi finansial maka diharapkan unitrta mampu membiayai segala hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran dengan pengembangan kewirausahaan universitas sehingga mendapat kemandirian dalam segi finansial itu sendiri. Selain itu pertanyaan apa yang dapat saya ketahui meninjau dari visi dan misi yakni dapat mengetahui bahwa dalam proses pembelajarannya nanti akan dihadapkan pada bagaimana relevansi pendidikan yang ditekuni dengan permasalahan yang ada di tengah masyarakat sehingga ketika melakukan penelitian, pengabdian, dan terjun di tengah masyarakat tersebut mampu mencari relevansi pengetahuan akademik dengan pemecahan masalah yang konkrit terjadi ditengah masyarakat seperti halnya dalam proses pembelajaran penulis sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Sosiologi sendiri merasakan bahwa ketika dalam proses pembelajaran selalu dihadapkan mengenai bagaimana relevansi teori dengan permasalahan yang ada sehingga penulis mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan teori yang telah di dapat tersebut. Yang kemudian pertanyaan apa yang seyogyanya saya lakukan dapat terjawab yaitu menjalankan misi yang ada di untirta seperti memacu diri penulis untuk meningkatkan kualias dari segi keilmuan dengan mempelajari materi yang relevan dengan pendidikan yang sedang dijalani, karena kualitas suatu universitas itu bergantung pada bagaimana kualitas individu mahasiswanya itu sendiri sehingga dengan meningkatnya kualitas diri mahasiswa akan mampu mendukung terlaksananya misi meningkatkan kualitas itu sendiri. Dan pertanyaan siapa saya dapat dijawab dengan berkaca pada visi dan misi maka penulis adalah seorang mahasiswa  ilmu sosial yang sedang menjalankan proses pendidikan pada jenjang sarjana dengan berupaya meningkatkan kualitas diri dan mencoba untuk dapat merelevansikan teori yang didapatkan guna menjadi pemecahan masalah bagi permaslahan yang nyata terjadi ditengah masyarakat itu sendiri dan mampu memenuhi kebutuhan nyata masyarakat dari segi sosialnya melalui kajian yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan itu sendiri. Sehingga dituntut memiliki fleksibelitas sebagai mahasiswa yang mampu beradaptasi sehingga berdampak pada tercapainya visi dan misi melalui inovasi dan kreativitas dalam pemecahan masalah yang dilakukan.

Dengan demikian filsafat pendidikan melalui empat pokok pertanyaan telah mampu membantu dalam menganalisis visi misi untirta yang juga mampu menjadi lembaga pendidikan yang dapat dijadikan sebagai tempat mencari bekal dalam menghadapi era modernisasi seperti sekarang ini setelah ditinjau dari empat pertanyaan utama Immanuel kant ini membantu dalam proses pemikiran kritis apakah untirta layak menjadi universitas yang mampu membantu pembekalan di hari esok guna tercapainya kesejahteraan yang diidamkan oleh khalayak, yang selama ini tak jarang ada yang memandang sebelah mata mengenai univeristas yang katanya belum masuk sebagai universitas favorit tingkat nasional namun sebenarnya keberhasilan mencapai kesejahteraan individu tidaklah melulu mengenai dimana ia menimba ilmu tapi juga mengenai usaha, kemauan dan kualitas si individu itu sendiri terlepas dari mana institusi mana ia mendapat ilmu pengetahuan itu. 

0 komentar:

Posting Komentar